Para peneliti menemukan bahwa penggemar SMS berat kurang mampu memahami kata-kata baru, dan kurang mau menerima mereka. Ini bertolak belakang dengan orang yang membaca bahasa cetak tradisional seperti buku, majalah dan surat kabar yang jauh lebih nyaman menerima dan memahami kata-kata baru.
“Asumsi bahwa pesan teks mendorong bahasa yang tak terbatas hanya sebagai mitos, dan hal ini ditemukan dalam studi, ” tutur Joan Lee dari Universitas Calgary.
Lee menunjukkan bahwa membaca media cetak, mengekspos orang kepada variasi dan kreativitas dalam bahasa yang tidak ditemukan dalam komunikasi bahasa slang dari pesan teks, yang cenderung terbatas pada kelompok-kelompok kecil.
Dalam penelitian sebelumnya menyarankan bahwa pesan teks membuat orang lebih kreatif dengan bahasa. Bahkan seorang pujangga Inggris, Carole Ann Duffy, mengklaim bahwa SMS mirip dengan puisi, dan mengatakan, “Puisi adalah bentuk dari pesan teks.”
Tapi sementara pesan teks tampaknya ‘kreatif’ dengan cara memperpendek kata, itu sebenarnya merujuk kepada aturan yang kaku. Apalgi jumlah kata yang digunakan juga lebih terbatas.
Orang yang sangat sering berkirim pesan teks bisa menjadi kurang mampu dan tak mau mau belajar kata-kata baru, yang merupakan salah satu keterampilan yang paling penting untuk membaca.
Sumber : http://ricky1206.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar